Sifat-sifat dajjal :
Keluarnya
Dajjal merupakan satu perkara yang pasti. Dajjal akan berusaha
menyesatkan manusia dari jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sehingga orang
yang beriman semestinya mengetahui sifat serta fitnah-fitnah Dajjal
agar terhindar dari kesesatannya.
Al-Imam
Al-Qurthubi rahimahullahu menerangkan: “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam telah menyifati Dajjal dengan penjelasan yang gamblang bagi orang
yang punya hati. Sifat-sifat tersebut semuanya jelek, yang nampak jelas
bagi orang yang mempunyai indera yang sehat. Namun orang yang Allah
Subhanahu wa Ta’ala tetapkan akan celaka tetap mengikuti Dajjal dalam
pengakuannya yang dusta dan dungu, serta diharamkan untuk mengikuti
al-haq….”
Apakah Dajjal itu Manusia?
Asy-Syaikh
Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu berkata: “Ya. Dajjal adalah manusia dari
bani Adam. Sebagian para ulama menyatakan Dajjal adalah setan. Sebagian
lagi menyatakan bapaknya manusia, ibunya dari bangsa jin. Tapi semua
pendapat ini tidaklah benar. Karena dia butuh makan, minum, dan lainnya.
Oleh karena itu, Nabi ‘Isa ‘alaihissalam membunuhnya dengan cara
membunuh manusia biasa.” (Asy-Syarhul Mumti’ 3/275)
Al-Qadhi
‘Iyadh rahimahullahu berkata: “Hadits-hadits ini adalah hujjah bagi
Ahlus Sunnah akan benarnya keberadaan Dajjal, bahwa Dajjal adalah satu
sosok tubuh yang merupakan ujian dari Allah Subhanahu wa Ta’ala bagi
hamba-hamba-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan dia kemampuan
melakukan beberapa hal, seperti menghidupkan orang mati yang ia bunuh,
memunculkan kesuburan, membawa sungai, surga dan neraka, perbendaharaan
bumi mengikuti dirinya, memerintahkan langit untuk hujan maka turunlah
hujan, memerintahkan bumi untuk menumbuhkan maka tumbuhlah
tanaman-tanaman. Itu semua terjadi dengan kehendak Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Setelah itu, ia tak mampu melakukannya, tidak mampu membunuh
seorang laki-laki (yang sebelumnya dibunuh kemudian dihidupkan kembali
olehnya) ataupun lainnya….”
Asy-Syaikh
Al-Albani rahimahullahu berkata: “(Yang benar) Dajjal adalah manusia.
Fitnahnya lebih besar dari (sekedar) fitnah Eropa sebagaimana banyak
diterangkan dalam banyak hadits.” (Ash-Shahihah, 3/191)
Dakwah Dajjal
Asy-Syaikh
Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullahu mengatakan: “Telah
disebutkan, awal mula ia keluar menyeru kepada Islam, mengaku sebagai
muslim. Kemudian mengaku sebagai nabi, setelah itu mengaku sebagai
ilah.” (Asy-Syarhul Mumti’ 3/268, lihat Qishshatu Dajjal wa Nuzul ‘Isa
karya Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu)
Sifat-sifat dan Bentuk Fisiknya
1. Seorang pemuda yang berambut keriting dan kusut masai.
Dari An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
إِنَّهُ شَابٌّ قَطَطٌ عَيْنُهُ طَافِئَةٌ كَأَنِّي أُشَبِّهُهُ بِعَبْدِ الْعُزَّى بْنِ قَطَنٍ
“Dia
adalah seorang pemuda yang sangat keriting rambutnya, hilang cahaya
matanya, seakan-akan aku menyerupakannya dengan Abdul ‘Uzza bin Qathan.”
(HR. Muslim: 2937)
Dalam riwayat lain: “Rambutnya kusut.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
إِنَّ
مِنْ بَعْدِكُمُ الْكَذَّابَ الْمُضِلَّ وَإِنَّ رَأْسَهُ مِنْ بَعْدِهِ
حُبُكٌ حُبُكٌ حُبُكٌ -ثَلاَثَ مَرَّاتٍ- وَإِنَّهُ سَيَقُوْلُ: أَنَا
رَبُّكُمْ؛ فَمَنْ قَالَ: لَسْتَ رَبَّنَا لَكِنَّ رَبَّنَا اللهُ عَلَيْهِ
تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْهِ أَنَبْنَا نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شَرِّكَ؛ لَمْ
يَكُنْ لَهُ عَلَيْهِ سُلْطَانٌ
“Nanti
akan ada pendusta yang menyesatkan, rambut di belakangnya hubukun
(keriting seperti terjalin/dipintal) –beliau ucapkan tiga kali–. Dia
akan berkata: ‘Aku adalah Rabb kalian’. Barangsiapa yang berkata:
‘Engkau bukan Rabb kami. Rabb kami adalah Allah, kepada-Nyalah kami
bertawakal dan kepada-Nyalah kami kembali. Kami berlindung kepada Allah
dari kejahatanmu’, niscaya Dajjal tak mampu mengalahkannya.”
(Ash-Shahihah no. 2808)
Asy-Syaikh
Al-Albani rahimahullahu berkata: “Hadits ini merupakan dalil yang tegas
bahwa Dajjal akbar (terbesar) adalah manusia yang punya kepala dan
rambut. Bukan sesuatu yang maknawi atau kiasan dari kerusakan,
sebagaimana ucapan orang-orang yang lemah imannya….” (Silsilah Ahadits
Shahihah, 6/2, pada penjelasan hadits no. 2808)
2. Matanya
Dia
adalah seorang yang buta sebelah, sedangkan Rabb kalian tidaklah
demikian. Masalah ini diriwayatkan dalam hadits yang mutawatir,
diriwayatkan oleh lebih dari sepuluh orang sahabat. Di antaranya:
- Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma:
قَامَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي النَّاسِ فَأَثْنَى عَلَى
اللهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ ذَكَرَ الدَّجَّالَ فَقَالَ: إِنِّي
أُنْذِرُكُمُوْهُ وَمَا مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ قَدْ أَنْذَرَهُ قَوْمَهُ،
لَقَدْ أَنْذَرَهُ نُوْحٌ قَوْمَهُ وَلَكِنْ سَأَقُوْلُ لَكُمْ فِيْهِ
قَوْلاً لَمْ يَقُلْهُ نَبِيٌّ لِقَوْمِهِ، تَعْلَمُوْنَ أَنَّهُ أَعْوَرُ
وَأَنَّ اللهَ لَيْسَ بِأَعْوَرَ
Rasulullah
berdiri di hadapan manusia, menyanjung Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan
sanjungan yang merupakan hak-Nya, kemudian menyebut Dajjal dan berkata:
“Aku memperingatkan kalian darinya, tidaklah ada seorang nabi kecuali
pasti akan memperingatkan kaumnya tentang Dajjal. Nuh ‘alaihissalam
telah memperingatkan kaumnya. Akan tetapi aku akan sampaikan kepada
kalian satu ucapan yang belum disampaikan para nabi kepada kaumnya.
Ketahuilah dia itu buta sebelah, adapun Allah Subhanahu wa Ta’ala
tidaklah demikian.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari, Muslim no. 2930)
- Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
إِنَّ الْمَسِيْحَ الدَّجَّالَ أَعْوَرُ عَيْنِ الْيُمْنَى كَأَنَّ عَيْنَهُ عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ
“Sesungguhnya Dajjal buta matanya yang kanan, matanya seperti anggur yang menonjol.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2932)
- Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
أَلاَ
أُحَدِّثُكُمْ حَدِيْثًا عَنْ الدَّجَّالِ مَا حَدَّثَ بِهِ نَبِيٌّ
قَوْمَهُ؛ إِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّهُ يَجِيْءُ مَعَهُ بِمِثَالِ
الْجَنَّةِ وَالنَّارِ فَالَّتِي يَقُوْلُ إِنَّهَا الْجَنَّةُ هِيَ
النَّارُ وَإِنِّي أُنْذِرُكُمْ كَمَا أَنْذَرَ بِهِ نُوْحٌ قَوْمَهُ
“Maukah
aku sampaikan kepada kalian tentang Dajjal yang telah disampaikan oleh
seorang nabi kepada kaumnya? Dia buta sebelah, membawa sesuatu seperti
surga dan neraka. Yang dia katakan surga pada hakikatnya adalah neraka,
aku peringatkan kepada kalian sebagaimana Nabi Nuh ‘alaihissalam
memperingatkan kaumnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2936)
Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
هُوَ
أَعْوَرُ هِجَانٌ كَأَنَّ رَأْسَهُ أَصَلَةٌ، أَشْبَهُ رِجَالِكُمْ بِهِ
عَبْدُ الْعُزَّى بْنُ قَطَنٍ فَإِمَّا هَلَكَ الْهُلَّكُ فَإِنَّ
رَبَّكُمْ عَزَّ وَجَلَّ لَيْسَ بِأَعْوَرَ
“Dajjal
matanya buta sebelah, kulitnya putih.” (Dalam satu riwayat): “Kulitnya
putih seperti keledai putih. Kepalanya kecil dan banyak gerak, mirip
dengan Abdul ‘Uzza bin Qathan. Jika ada orang-orang yang binasa
(mengikuti fitnahnya), ketahuilah Rabb kalian tidaklah buta sebelah.”
(HR. Ahmad dan Ibnu Hibban, Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata:
Sanadnya shahih menurut syarat Muslim, Ash-Shahihah, no. 1193)
Asy-Syaikh
Al-Albani rahimahullahu berkata: “Hadits ini menunjukkan Dajjal akbar
adalah manusia yang mempunyai sifat seperti manusia. Apalagi Rasulullah
menyerupakannya dengan Abdul ‘Uzza bin Qathan, seorang shahabat. Hadits
ini satu dari sekian banyak dalil yang membatilkan takwil sebagian orang
yang menyatakan Dajjal bukanlah sosok fisik, tapi rumuz (simbol)
kemajuan Eropa berikut kemegahan serta fitnahnya. (Yang haq) Dajjal
adalah manusia, fitnahnya lebih besar dari fitnah Eropa sebagaimana
banyak diterangkan dalam banyak hadits.” (Ash-Shahihah, 3/191)
Tulisan di antara Kedua Matanya
Tertulis
di antara kedua matanya ك ف ر yang bisa dibaca oleh mukmin yang bisa
baca tulis ataupun tidak. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
مَا
مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ وَقَدْ أَنْذَرَ أُمَّتَهُ اْلأَعْوَرَ الْكَذَّابَ
أَلاَ إِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ وَمَكْتُوْبٌ
بَيْنَ عَيْنَيْهِ ك ف ر
“Tidak
ada seorang nabi pun kecuali memperingatkan umatnya dari Dajjal. Dia
buta, pendusta. Ketahuilah dia buta, adapun Rabb kalian tidaklah
demikian. Tertulis di antara dua mata Dajjal :ك ف ر -yakni: kafir.” (HR.
Al-Bukhari dan Muslim no. 2933)
Dari
‘Umar bin Tsabit Al-Anshari rahimahullah, beliau mendapatkan berita
dari sebagian shahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bahwasanya pada suatu hari beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata
memperingatkan manusia dari Dajjal:
إِنَّهُ مَكْتُوْبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ كَافِرٌ يَقْرَؤُهُ مَنْ كَرِهَ عَمَلَهُ أَوْ يَقْرَؤُهُ كُلُّ مُؤْمِنٍ
“Sesungguhnya
tertulis di antara dua matanya ك ف ر, akan bisa membacanya orang yang
membenci amalannya -atau akan membacanya semua mukmin.” (HR. Muslim)
Dalam satu riwayat dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu:
يَقْرَؤُهُ كُلُّ مُؤْمِنٍ كَاتِبٍ وَغَيْرِ كَاتِبٍ
“Akan bisa membacanya semua mukmin yang bisa menulis ataupun tidak.” (HR. Muslim, 2934/105)
Al-Imam
An-Nawawi rahimahullahu berkata: “Yang benar dan ini adalah ucapan para
ulama muhaqqiqin: Tulisan (yang ada di antara kedua mata Dajjal, -pen.)
adalah hakiki adanya sesuai dzahirnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala
jadikan sebagai tanda di antara sekian tanda kekufuran, kedustaan, dan
kebatilannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala tampakkan kepada seluruh mukmin
yang bisa baca tulis ataupun tidak, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala
sembunyikan (tanda tersebut) dari orang yang diinginkan kesesatannya dan
terkena fitnahnya.” (Syarh Muslim, 9/294)
Pengikut Dajjal
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
يَتْبَعُ الدَّجَّالَ مِنْ يَهُوْدِ أَصْبَهَانَ سَبْعُوْنَ أَلْفًا عَلَيْهِمْ الطَّيَالِسَةُ
“Akan
mengikuti Dajjal dari kaum Yahudi Ashbahan (sebuah kota di Iran) 70.000
orang, (tanda) mereka memakai thayalisah (sejenis kain yang dipakai di
pundak).” (HR. Muslim no. 2944)
Pengikut Dajjal adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang yang jahat. Diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu ‘anha:
دَخَلَ
عَلَيَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا أَبْكِي،
فَقَالَ لِي: مَا يُبْكِيْكِ؟ قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، ذَكَرْتُ
الدَّجَّالَ فَبَكَيْتُ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: إِنْ يَخْرُجِ الدَّجَّالُ وَأَنَا حَيٌّ كَفَيْتُكُمُوْهُ،
وَإِنْ يَخْرُجِ الدَّجَّالُ بَعْدِي فَإِنَّ رَبَّكُمْ عَزَّ وَجَلَّ
لَيْسَ بِأَعْوَرَ وَإِنَّهُ يَخْرُجُ فِي يَهُوْدِيَّةِ أَصْبَهَانَ
حَتَّى يَأْتِيَ الْمَدِيْنَةَ فَيَنْزِلَ نَاحِيَتَهَا وَلَهَا يَوْمَئِذٍ
سَبْعَةُ أَبْوَابٍ عَلَى كُلِّ نَقْبٍ مِنْهَا مَلَكَانِ، فَيَخْرُجَ
إِلَيْهِ شِرَارُ أَهْلِهَا
“Rasulullah
masuk ke kamarku dalam keadaan aku sedang menangis. Beliau berkata
kepadaku: ‘Apa yang membuatmu menangis?’ Aku menjawab: ‘Saya mengingat
perkara Dajjal maka aku pun menangis.’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam berkata: ‘Jika dia keluar sedang aku masih berada di antara
kalian niscaya aku akan mencukupi (melindungi) kalian. Jika dia keluar
setelah aku mati maka ketahuilah Rabb kalian tidak buta sebelah. Dajjal
keluar bersama orang-orang Yahudi Ashbahan hingga datang ke Madinah dan
berhenti di salah satu sudut Madinah. Madinah ketika itu memiliki tujuh
pintu, setiap celahnya ada dua malaikat yang berjaga. Maka keluarlah
orang-orang jahat dari Madinah mendatangi Dajjal ….” (HR. Ahmad,
Abdullah bin Ahmad, Ibnu Hibban. Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu
berkata: Sanadnya shahih)
Dalam sebuah hadits disebutkan juga bahwa Dajjal akan muncul di tengah-tengah pasukan Khawarij.
يَنْشَأُ
نَشْءٌ يَقْرَؤُوْنَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ، كُلَّمَا
خَرَجَ قَرْنٌ قُطِعَ حَتَّى خَرَجَ فِي عِرَاضِهِمُ الدَّجَّالُ
“Akan
muncul sekelompok pemuda yang (pandai) membaca Al-Qur`an tapi tidak
melewati tenggorokan mereka. Setiap kali keluar sekelompok mereka, maka
akan tertumpas sehingga muncul Dajjal di tengah-tengah mereka.” (HR.
Ibnu Majah no. 174, lihat Ash-Shahihah no. 2455)
Macam-macam Fitnahnya
Fitnah yang dilakukan Dajjal banyak sekali, di antaranya:
1. Bersamanya ada surganya dan nerakanya.
Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
الدَّجَّالُ أَعْوَرُ الْعَيْنِ الْيُسْرَى جُفَالُ الشَّعْرِ مَعَهُ جَنَّةٌ وَنَارٌ فَنَارُهُ جَنَّةٌ وَجَنَّتُهُ نَارٌ
“Dajjal
cacat matanya yang kiri1, keriting rambutnya, bersamanya surga dan
nerakanya. Nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka.” (HR.
Muslim, no. 2934)
2. Membunuh satu jiwa kemudian menghidupkannya kembali.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
فَيَخْرُجُ
إِلَيْهِ يَوْمَئِذٍ رَجُلٌ هُوَ خَيْرُ النَّاسِ أَوْ مِنْ خَيْرِ
النَّاسِ فَيَقُوْلُ لَهُ: أَشْهَدُ أَنَّكَ الدَّجَّالُ الَّذِي
حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدِيْثَهُ.
فَيَقُوْلُ الدَّجَّالُ: أَرَأَيْتُمْ إِنْ قَتَلْتُ هَذَا ثُمَّ
أَحْيَيْتُهُ أَتَشُكُّوْنَ فِي اْلأَمْرِ؟ فَيَقُوْلُوْنَ: لاَ. قَالَ:
فَيَقْتُلُهُ ثُمَّ يُحْيِيْهِ…
“Keluarlah
pada hari itu seorang yang terbaik atau di antara orang terbaik. Dia
berkata: ‘Aku bersaksi engkau adalah Dajjal yang telah disampaikan
kepada kami oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.’ Dajjal
berkata (kepada pengikutnya): ‘Apa pendapat kalian jika aku bunuh dia
dan aku hidupkan kembali apakah kalian masih ragu kepadaku?’ Mereka
berkata: ‘Tidak.’ Maka Dajjal membunuhnya dan menghidupkannya kembali….”
(HR. Muslim no. 2938)
3. Menggergaji seseorang kemudian membangkitkannya kembali. (HR. Muslim, 2938/113)
4. Memerintahkan langit untuk menurunkan hujan lalu turunlah hujan.
Dari An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
فَيَأْتِي
عَلَى الْقَوْمِ فَيَدْعُوْهُمْ فَيُؤْمِنُوْنَ بِهِ وَيَسْتَجِيْبُوْنَ
لَهُ فَيَأْمُرُ السَّمَاءَ فَتُمْطِرُ وَاْلأَرْضَ فَتُنْبِتُ
“…Dia
datang kepada satu kaum mendakwahi mereka. Merekapun beriman kepadanya,
menerima dakwahnya. Maka Dajjal memerintahkan langit untuk hujan dan
memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tanaman, maka turunlah hujan dan
tumbuhlah tanaman….” (HR. Muslim no. 2937)
Adapun kaum yang tidak beriman dan tidak menerima dakwah Dajjal, tidak ada sedikit harta pun tersisa pada mereka.
5. Akan diikuti perbendaharaan harta.
Dalam hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu disebutkan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
وَيَمُرُّ بِالْخَرِبَةِ فَيَقُوْلُ لَهَا: أَخْرِجِي كُنُوْزَكِ. فَتَتْبَعُهُ كُنُوْزُهَا كَيَعَاسِيْبِ النَّحْلِ
“…Dia
mendatangi reruntuhan dan berkata: ‘Keluarkanlah perbendaharaanmu.’
Maka keluarlah perbendaharaannya mengikuti Dajjal seperti sekelompok
lebah.” (HR. Muslim no. 2937)
6. Bersamanya air, sungai, dan gunung roti, api, dan air.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَإِنَّهُ مَعَهُ جَنَّةٌ وَنَارٌ وَنَهْرٌ وَمَاءٌ وَجَبَلُ خُبْزٍ وَإِنَّ جَنَّتَهُ نَارٌ وَنَارَهُ جَنَّةٌ
“…Sesungguhnya
bersama dia ada surga dan nerakanya, sungai dan air, serta gunung roti.
Sesungguhnya surganya Dajjal adalah neraka dan nerakanya Dajjal adalah
surga.” (HR. Ahmad. Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata: sanadnya
shahih. Lihat Qishshatu Masihid Dajjal)
Dari
‘Uqbah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Aku mendengar
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata tentang Dajjal:
إِنَّ
الدَّجَّالَ يَخْرُجُ وَإِنَّ مَعَهُ مَاءً وَنَارًا فَأَمَّا الَّذِي
يَرَاهُ النَّاسُ مَاءً فَنَارٌ تُحْرِقُ وَأَمَّا الَّذِي يَرَاهُ
النَّاسُ نَارًا فَمَاءٌ بَارِدٌ عَذْبٌ، فَمَنْ أَدْرَكَ ذَلِكَ مِنْكُمْ
فَلْيَقَعْ فِي الَّذِي يَرَاهُ نَارًا فَإِنَّهُ مَاءٌ عَذْبٌ طَيِّبٌ
“Sungguh
Dajjal akan keluar dan bersamanya ada air dan api. Apa yang dilihat
manusia air sebenarnya adalah api yang membakar. Apa yang dilihat
manusia api sesungguhnya adalah air minum dingin yang segar. Barangsiapa
di antara kalian yang mendapatinya hendaknya memilih yang dilihatnya
api, karena itu adalah air segar yang baik.” (HR. Muslim no. 2935)
Jika
seorang mukmin telah mengetahui dan beriman akan keluarnya Dajjal
dengan membawa fitnah yang demikian dahsyat, hendaknya ia mengamalkan
beberapa sebab untuk menjaga dirinya dari Dajjal dan fitnahnya. Di
antara amalan tersebut:
1.
Minta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari kejelekan
fitnahnya, memperbanyak minta perlindungan darinya terutama setelah
tasyahud akhir. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
إِذَا
تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللهِ مِنْ أَرْبَعٍ يَقُوْلُ:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ
الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ
الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
“Jika
salah seorang kalian selesai dari tasyahud akhir mintalah perlindungan
dari empat perkara: ‘Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari adzab
jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah waktu hidup dan waktu mati, dan
dari kejahatan fitnah Dajjal’.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
2. Menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُوْرَةِ الْكَهْف عُصِمَ مِنْ الدَّجَّالِ
“Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, akan terjaga dari fitnah Dajjal.” (HR. Muslim)
3.
Menjauhinya, tidak mendatanginya kecuali seorang yang yakin tak akan
terkena mudarat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ
سَمِعَ بِالدَّجَّالِ فَلْيَنْأَ مِنْهُ فَإِنَّ الرَّجُلَ يَأْتِيْهِ
وَهُوَ يَحْسِبُ أَنَّهُ مُؤْمِنٌ فَلاَ يَزَالُ بِهِ لِمَا مَعَهُ مِنْ
الشُّبَهِ حَتَّى يَتَّبِعَهُ
“Barangsiapa
mendengar (keluarnya) Dajjal hendaknya menjauh darinya. Demi Allah,
sungguh ada seorang yang mendatanginya merasa dirinya beriman tapi
kemudian mengikuti Dajjal dikarenakan syubhat-syubhat yang dilontarkan
Dajjal.” (HR. Ahmad)
4. Tinggal di Makkah dan Madinah
Karena keduanya adalah negeri yang aman tak bisa dimasuki Dajjal. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَيْسَ
مِنْ بَلَدٍ إِلاَّ سَيَطَؤُهُ الدَّجَّالُ إِلاَّ مَكَّةَ
وَالْمَدِيْنَةَ لَيْسَ لَهُ مِنْ نِقَابِهَا نَقْبٌ إِلاَّ عَلَيْهِ
الْمَلاَئِكَةُ صَافِّيْنَ يَحْرُسُوْنَهَا
“Tidak
ada satu negeri pun kecuali akan dimasuki Dajjal, kecuali Makkah dan
Madinah. Dia tidak mendapati celah/ jalan masuk kecuali padanya ada
malaikat yang berbaris menjaganya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Anas
bin Malik radhiyallahu ‘anhu)
Dan
termasuk yang terjaga dari Dajjal juga adalah Masjidil Aqsha serta
bukit Tursina (dalam riwayat Ahmad dan Ibnu Hibban sebagaimana dalam
Qishshatu Masihid Dajjal)
Dari nash-nash yang kita dapatkan tentang Dajjal, kita dapatkan kesimpulan:
1.
Luasnya rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya, karena
Dia telah membekali mereka dengan senjata yang bisa mematahkan hujjah
dan fitnah Dajjal. Ini terwujud dengan penjelasan sifat-sifat yang
menunjukkan kedustaannya, kaum mukmin diberi kemampuan untuk membaca apa
yang tertulis di kening Dajjal yang menunjukkan kekufurannya. Juga
Allah Subhanahu wa Ta’ala bimbing kita untuk menghafal sepuluh ayat
pertama dalam surat Al-Kahfi sebagai tameng dari Dajjal.
2.
Dajjal adalah sosok manusia yang telah sangat jelas sifat-sifatnya
sebagai manusia. Ini membantah ucapan orang sesat dan ahlul bid’ah yang
menyatakan Dajjal hanyalah sosok fiktif belaka atau hanyalah simbol dari
tersebarnya kerusakan.
3.
Dajjal mempunyai sifat dan fitnah-fitnah yang telah digambarkan dengan
rinci: keluarnya di akhir jaman, muncul dari arah Syam, tinggal selama
40 hari, diberi kemampuan mematikan dan menghidupkan, membawa surga dan
neraka, tertulis di antara dua matanya ك ف ر, dan sifat lainnya. Ini
membantah ucapan yang menyatakan bahwa Dajjal adalah Sri Sathya Sai Baba
dari India, atau kiasan dari kemajuan serta fitnah Eropa.
Wa akhiru da’wana anil hamdulillahi Rabbbil ‘alamin.
1
Dalam hal ini terdapat perbedaan riwayat, sebagian menyatakan yang kiri
dan sebagaian menyatakan yang kanan. Sebagian ulama mengkompromikan
riwayat-riwayat tersebut dengan mengatakan bahwa mata yang kanan
terhapus dan tidak bercahaya, sedangkan pada mata yang kiri terdapat
sepotong daging yang menonjol. (ed)
Dikutip dari www.asysyariah.com Penulis : Al-Ustadz Abu Abdillah Abdurrahman Mubarak, Sifat-sifat Dajjal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar